Sleman – Aktivitas Gunung Merapi dari hari ke hari terus meningkat. Hal ini memicu pergerakan satwa di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) turun dari habitatnya.
“Mungkin sudah mulai tidak nyaman, tadi ada tiga monyet jantan muda yang terlihat di belakang kantor. Ini tidak biasa terjadi,” kata Kepala Balai TNGM, Ammy Nurwati kepada wartawan di kantornya di Jalan Kaliurang Km 22,6, Pakem, Sleman, Kamis (24/5/2018).
Berdasar pengamatan petugas TNGM, monyet-monyet tersebut memanjat tembok dan pohon pepaya. Mereka sempat berkeliaran di halaman belakang kantor. Kantor Balai TNGM berjarak sekitar 8 kilometer dari puncak Merapi.
Sejak tanggal 22 Mei kemarin, Balai TNGM telah mengeluarkan surat edaran yang berisi agar masyarakat bijak menyikapi pergerakan satwa yang kemungkinan terkait dengan peningkatan aktivitas Merapi.
Menurut Ammy, ada tiga satwa utama yang berhabitat di TNGM, yakni monyet ekor panjang, kancil, dan rusa timor.
“Intinya biarkan, jangan dimatikan (dibunuh). Kita butuh ruang, mereka (juga) butuh ruang,” imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Resort Pakem-Turi TNGM, Teguh Wardaya mengaku saat kondisi normal monyet ekor panjang turun sebatas sampai kawasan wisata Tlogo Putri yang berada di kawasan TNGM Kaliurang dan sekitarnya.
“Biasanya di sekitar Tlogo Putri, banyak berkeliaran,” ujarnya.