Partai Demokrat sangat yakin, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mampu menyalip elektabilitas pesaingnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Apalagi, tren Jokowi menunjukkan terus menurun di awal tahun 2019.
Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, tren Jokowi yang terus turun membuat pertarungan semakin menarik. Dia yakin Prabowo akan unggul di akhir kompetisi.
Menurut Hinca, salah satu cara menyalip elektabilitas Jokowi yang menurut survei masih terpaut 20 persen, yakni dengan memanfaatkan momen debat. KPU akan menggelar debat perdana pada 17 Januari 2019 nanti.
Hinca melihat, debat bertema hukum, HAM, korupsi dan terorisme harus dijadikan momentum emas. Dengan demikian, Prabowo-Sandi akan semakin mudah memenangkan pertarungan.
“Debat-debat yang disiapkan KPU adalah kesempatan emas yang bisa meraih simpati publik. Selain itu, blusukan yang dilakukan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno makin intensif,” kata Hinca.
“Sandiaga Uno sudah tembus 1000 titik dan Prabowo Subianto akan terus gerilya. Koalisi jalan sesuai strateginya masing-masing,” tambah Hinca.
Diketahui, dalam survei terbaru indikator politik yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018, Jokowi-Ma’ruf masih masih unggul dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
Tapi tren Jokowi turun jika dibandingkan survei dari September sampai Desember. Sementara Prabowo naik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.
Berdasarkan datanya di bulan September, Jokowi-Ma’ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma’ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen.