Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menghadiri deklarasi dukungan dari para Alumni Universitas Indonesia (UI) di area Plaza Selatan dan Tenggara, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Mengenakan kemeja putih dan celana jeans biru, mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Moeldoko; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung; dan Menko PMK, Puan Maharani.
Tidak hanya Alumni UI yang menghadiri acara tersebut, kurang lebih 10 ribu peserta dari berbagai universitas dan perguruan tinggi lainnya serta sukarelawan dari berbagai wilayah juga turut hadir di acara.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berpidato dan menyampaikan tiga poin penting yang berkaitan dengan Pemilihan Presiden 2019 nanti. Poin pertama, mengingatkan masyarakat pentingnya optimisme dalam membangun bangsa ini.
“Kita harus optimis, kita harus optimis, kita harus optimis. Jangan sampai ada yang bilang Indonesia bubar, jangan sampai ada yang bilang Indonesia punah. Saya kadang-kadang jengkel dan marah untuk hal-hal seperti itu,” ujar Jokowi disambut tepuk tangan para peserta yang hadir.
Selanjutnya, Jokowi mengungkapkan kegeramannya saat banyak yang menudingnya sebagai antek asing.
“Banyak isu bahwa Presiden Jokowi itu antek asing, antek asing. Padahal, Blok Mahakam sudah 100 persen dikelola Pertamina, Chevron juga dimenangkan Pertamina, dan kemudian saham Freeport juga sudah 51 persen mayoritas dikuasai Indonesia. Pertanyaan saya antek asingnya ada di mana? Antek asingnya ada di mana? Di sana? Jangan dibolak-balik seperti itu. Dipikir merebut saham Freeport itu mudah? Sangat sulit, tetapi kita tetap harus optimis,” tambahnya.
Poin terakhir yang Jokowi sampaikan, yaitu pentingnya pengalaman dalam memimpin. Ia mengisahkan soal pengalamannya memimpin dari level kota, provinsi, hingga akhirnya menjadi presiden.
“Saya bicara pengalaman, karena memimpin harus punya pengalaman. Kalau mau memimpin, jangan coba-coba, dong. Diperlukan pengalaman untuk memimpin negara besar ini. Di setingkat kota saja saya butuh 1,5 tahun belajar. Apalagi kalau belum punya pengalaman, langsung mengelola negara. Butuh berapa tahun?” tanya Jokowi, yang disambut riuh tepuk tangan ribuan para peserta.
Alasan Dukung
Ketua Bidang Milenial Alumni UI, Muhammad Pradana Indraputra, mengatakan Alumni UI memiliki alasan kuat mendukung calon presiden petahana Jokowi.
“Jokowi bukan tipikal orang yang omong doang, rencana doang. Dia itu ‘man of action’, melakukan semuanya. Sesimpel itu alasan kami,” kata Pradana.
“Visi Jokowi cocok banget dengan anak muda. Dia mendukungstart up, ekonomi kreatif, transportasi publik, kebersihan dan tata kota. Jokowi juga tipikal orang enerjik dan berjiwa muda,” tambahnya.
Pradana menambahkan, Jokowi telah membuktikan kinerjanya yang pro rakyat pada periode pertama pemerintahannya sehingga pantas untuk diberi kesempatan menyelesaikan program-programnya di periode kedua kepemimpinannya.
“Infrastruktur yang masif. Keamanan stabil. BBM satu harga. Perusahaan yang dulu dikuasai asing sudah dapat dikuasai bangsa Indonesia. Kami rasa dia pantas dua periode,” tuturnya.