• Latest
  • Trending
Mengukur Peluang Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019

Mengukur Peluang Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019

February 3, 2018
GP Ansor Undang Menlu AS Mike Pompeo Diskusi Soal Keberagaman

GP Ansor Undang Menlu AS Mike Pompeo Diskusi Soal Keberagaman

October 24, 2020
Blokir Berita Putra Biden, Bos Facebook dan Twitter Segera Bersaksi

Blokir Berita Putra Biden, Bos Facebook dan Twitter Segera Bersaksi

October 24, 2020
Pengusaha Keluhkan Kapasitas Maksimum Studio Belum Mencapai Kecukupan Ekonomi Bisnis

Pengusaha Keluhkan Kapasitas Maksimum Studio Belum Mencapai Kecukupan Ekonomi Bisnis

October 24, 2020
Pemerintah Inventarisasi Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba

Pemerintah Inventarisasi Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba

October 23, 2020
Santri Berperan Besar dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia

Santri Berperan Besar dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia

October 22, 2020
Siapa Bikin Gambar Kucing Raksasa di Gurun Peru?

Siapa Bikin Gambar Kucing Raksasa di Gurun Peru?

October 19, 2020
Valentino Rossi Positif Covid-19

Valentino Rossi Positif Covid-19

October 16, 2020
Omnibus Law Lebih Serius Ditangani Ketimbang Covid-19?

Omnibus Law Lebih Serius Ditangani Ketimbang Covid-19?

October 16, 2020
Palu Arit dan Kuas, Korut Parade Militer Besar-Besaran

Palu Arit dan Kuas, Korut Parade Militer Besar-Besaran

October 11, 2020
Penghargaan Nobel 2020, Siapa Saja Pemenangnya?

Penghargaan Nobel 2020, Siapa Saja Pemenangnya?

October 10, 2020
Debat Presiden Sesi Dua Dibatalkan, Trump Tolak Format Virtual

Debat Presiden Sesi Dua Dibatalkan, Trump Tolak Format Virtual

October 10, 2020
Valentino Rossi Positif Covid-19

Valentino Rossi Positif Covid-19

October 10, 2020
Rakyat Berita
No Result
View All Result
  • Provincial
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
Monday, January 25, 2021
  • Provincial
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports
No Result
View All Result
Rakyat Berita
No Result
View All Result

Mengukur Peluang Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019

February 3, 2018
in Business, Economy, North Sumatra, Politics, Provincial, Uncategorized
0
Home Business
Post Views: 301

 

Posisi Presiden Joko Widodo belum aman. Begitu hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengenai peluang calon pejawat dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.

Memasuki tahun keempat masa jabatannya, elektabilitas Presiden Jokowi belum juga menyentuh 50 persen. Bandingkan dengan, presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang elektabilitasnya stabil di kisaran 60 persen sebelum memasuki Pilpres. Jelas ini lampu kuning bagi Presiden Jokowi bila ingin mempertahankan jabatannya.

“Dari riset LSI, pada Januari 2018 ini, elektabilitas Jokowi mencapai 48,50 persen. Di sisi lain, elektabiltas calon-calon pesaing Jokowi sebesar 41,20 persen dan ada 10,30 persen orang yang belum menentukan pilihan. Dari data itu, LSI melihat Jokowi sudah kuat tapi belum aman,” ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarabi, saat memaparkan hasil survei itu.

RelatedPosts

Jokowi Minta Setiap Kebijakan Tertanam Nilai-nilai Pancasila

Demokrat Sebut Pilpres Melalui MPR Khianati Kedaulatan Rakyat

Munas Golkar Dibuka Jokowi Hari Ini, 9 Caketum Bertarung

Fadli Sebut Jokowi Tutup Pintu soal Presiden Tiga Periode

Jokowi: Usul Jabatan Presiden Tiga Periode Tampar Muka Saya

Dikarenakan elektabilitas yang masih belum aman, Adjie menyebut peluang Jokowi untuk memenangkan Pilpres tahun depan, 50-50. Peluang untuk menang dengan peluang menuai kekalahan sama besarnya. Kemenangan di Pilpres 2019 akan ditentukan pengelolaan isu yang tepat oleh masing-masing calon. “Sebesar 50 persen kemungkinan pejawat presiden terpilih kembali. Sebanyak itu pula, kemungkinan 50 persen pejawat dikalahkan,” ujar Adjie, Jumat (2/2).

Adjie mengatakan Indonesia baru melaksanakan pilpres langsung tiga kali pada 2004, 2009, 2014. Namun baru dua kali, pejawat presiden bertarung kembali yakni Megawati pada 2004 dan SBY pada 2009.

Pada pemilu 2014, tak ada pejawat presiden yang bertarung. Presiden SBY sudah memangku jabatan dua periode dan sesuai aturan tak bisa maju kembali. Pilpres 2014 berlangsung tanpa kehadiran pejawat sebagai peserta. Pada 2004, pejawat presiden kalah. Pada 2009, pejawat presiden menang. Sejarah Indonesia menunjukkan angka.

Berkaca para Pilpres Amerika Serikat, kompetisi pejawat juga ketat. Berdasarkan data 18 kali pemilu presiden terakhir dimana pejawat maju kembali untuk periode kedua, 10 kali pejawat presiden menang dan delapan kali pejawat presiden kalah. Persentase pejawat untuk menang dalam pilpres AS tersebur sebesar 55 persen.

Berdasarkan kasus Indonesia dan AS, 50-55 persen pejawat presiden akan menang. Namun sebesar 45 -50 persen pula pertahana akan kalah. Data statistik ini bisa jadi berita baik atau berita buruk untuk Joko Widodo (Jokowi) selaku pejawat dan penantangnya kelak, tergantung pada pengelolaan isu yang mereka lakukan.

Presiden Joko Widodo menaiki truk untuk melakukan uji coba Tol Pelabuhan Bakauheni-Terbanggi Besar seksi satu seusai diresmikan, di Bakauheni, Lampung, Minggu (21/1).

Isu ekonomi dan agama rentan menerpa Jokowi

Dari hasil survei, isu sektor ekonomi akan menjadi isu rentan bagi Presidenn Jokowi. Adjie memaparkan, dari sisi kepuasan kinerja, 70 persen responden merasa puas dengan kinerja Jokowi dan 21,30 persen responden merasa kurang puas. Dari data itu, LSI melihat Jokowi sudah kuat tapi belum aman.

Dalam jumlah besar, publik tak puas dengan kondisi ekonomi. “Masalahnya, isu ekonomi adalah isu terpenting yang membuat pejawat menang atau kalah,” ujar Adjie, Jumat (2/2).

Sebesar 52,6 persen responden menyatakan harga-harga kebutuhan pokok makin memberatkan mereka. Sebesar 54,0 persen responden menyatakan sulit mendapatkan pekerjaan. Sebesar 48,4 persen responden menyatakan pengangguran semakin meningkat.

Merebak pula isu buruh negara asing, terutama yang berasal dari Cina. Di tengah sulitnya lapangan kerja dan tingginya pengangguran di berbagai daerah, isu tenaga kerja asing sangat sensitif.

Isu ini secara nasional memang belum populer karena belum banyak diketahui masyarakat. Survei LSI menunjukkan baru 38,9 persen responden mendengar isu ini. Dari jumlah itu, 58,3 persennya menyatakan sangat tidak suka dengan isu itu dan hanya 13,5 persen yang menyatakan suka.

Jokowi rentan pula terhadap isu agama. Kekuatan dan isu Islam politik diprediksi akan mewarnai Pilpres 2019 seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, tapi dalam kadar berbeda. Islam politik sendiri adalah terminologi untuk segmen pemilih yang percaya dan sangat yakin politik tak bisa dipisahkan dari agama. “Untuk pemilih Indonesia, jumlah segmen Islam Politik terbilang besar,” kata Adjie.

Sebesar 40,7 persen responden menyatakan tidak setuju agama dan politik dipisahkan. Sementara 32,5 persen publik menyatakan agama dan politik harus dipisahkan. Dari mereka yang menyatakan agama dan politik harus dipisahkan, 58,6 persennya mendukung kembali Jokowi sebagai presiden.

Sementara mereka yang tidak setuju agama dan politik harus dipisahkan, 52,1 persennya mayoritas mendukung capres selain Jokowi. Meski begitu, Jokowi masih memperoleh dukungan sebesar 40,8 persen dar segmen Islam Politik ini. “Islam politik versus bukan Islam politik menunjukkan perilaku politik berbeda terhadap memilih atau melawan Jokowi,” ungkap Adjie.

Dua isu besar itu akan berperan besar menentukan kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019. Jokowi akan makin kuat dan perkasa jika isu-isu ini dikelola dengan baik. Sebaliknya, Jokowi akan melemah jika isu ini terabaikan, apalagi sampai ‘digoreng’ lawan politiknya.

Source :
republika
Tags: Joko WidodoJokowiPilpresPilpres 2019Presiden Indonesia

Related Posts

Pengusaha Keluhkan Kapasitas Maksimum Studio Belum Mencapai Kecukupan Ekonomi Bisnis
Art

Pengusaha Keluhkan Kapasitas Maksimum Studio Belum Mencapai Kecukupan Ekonomi Bisnis

October 24, 2020
Pemerintah Inventarisasi Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba
Featured

Pemerintah Inventarisasi Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba

October 23, 2020
10 Trader Top Dunia yang Harus Di-Follow di Twitter
Business

Jatuhnya Pasar Saham di Masa Pandemi: Kenapa Investor Akhirnya Melakukan Trading Sendiri

October 10, 2020
Dinkes DKI Jakarta Segera Sesuaikan Harga Swab Test Sesuai Ketetapan Kemenkes
Featured

Dinkes DKI Jakarta Segera Sesuaikan Harga Swab Test Sesuai Ketetapan Kemenkes

October 6, 2020
Warga Solo Keluhkan Jalan Bolong Hingga Kesejahteraan pada Gibran
Central Java

Warga Solo Keluhkan Jalan Bolong Hingga Kesejahteraan pada Gibran

October 5, 2020
Next Post
Jokowi: Indonesia Siap Hadapi Asian Games 2018

Jokowi: Indonesia Siap Hadapi Asian Games 2018

Translate

Popular Post

GP Ansor Undang Menlu AS Mike Pompeo Diskusi Soal Keberagaman
Diplomacy

GP Ansor Undang Menlu AS Mike Pompeo Diskusi Soal Keberagaman

October 24, 2020
0

  Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo siap melawat ke Indonesia, sebagai bagian dari lawatan ke empat negara Asia, mulai...

Read more
Ingat! Dana Desa Tak Boleh Digunakan Untuk…

Ingat! Dana Desa Tak Boleh Digunakan Untuk…

May 8, 2017
DPR Cermati Program Reforma Agraria Jokowi

DPR Cermati Program Reforma Agraria Jokowi

May 8, 2017
Legislator: Pemerintahan Ganjar Belum Serius Reformasi Agraria

Legislator: Pemerintahan Ganjar Belum Serius Reformasi Agraria

May 8, 2017
Sekti Jember Desak Pemkab-BPN Jalankan Reforma Agraria

Sekti Jember Desak Pemkab-BPN Jalankan Reforma Agraria

May 8, 2017
  • About Us
  • Terms and Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Creative Commons
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

Rakyatberita.com is part of the Rakyat Berita Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011. Rakyat Berita

No Result
View All Result
  • Provincial
  • World News
    • Africa
    • Asia
      • China
      • North Korea
    • Canada
    • Europe
    • Latin America
    • Middle East
    • Russia
    • United Kingdom
    • United States
  • National Security
    • Cyber Security
    • Military
    • Politics
      • Democracy
      • Free Speech
    • Terrorism
  • Culture
    • Art
    • Books & Literature
    • Food & Drink
    • Health
    • History
    • Movies & TV
    • Music
    • Privacy
    • Religion
    • Travel
    • Women & Children
  • Environment
    • Climate Change
    • Endangered Species
    • Wildlife
  • Business
    • Economy
    • Free Market
  • Science
    • Technology
  • Sports
    • Auto Racing
    • Cycling
    • Football
    • Golf
    • Olympics
    • Tennis
    • Water Sports

© 2011. Rakyat Berita