Salah satu Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, kembali menegaskan akan bersikap netral pada Pilpres 2019. Artinya, mereka tidak akan mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pernyataan itu disampaikan langsung Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menjelang sidang Tanwir PP Muhammadiyah, 15-16 Februari mendatang.
“Benar Muhammadiyah harus menentukan sikap. Sampaikan ke Pak Amien, sikap Muhammadiyah adalah tidak mendukung salah satu pasangan itulah sikap politik Muhammadiyah,” ucap Abdul Mu’ti.
Pernyataan ini sekaligus menjawab permintaan Amien Rais agar Muhammadiyah bersikap. Sebelumnya, Amien Rais mengatakan akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir jika organisasinya tidak bersikap pada Pemilihan Presiden 2019.
Abdul menjelaskan, Muhammadiyah tetap pada prinsip dan fitrah serta kepribadian sebagai organisasi dakwah yang tidak terlibat dalam politik praktis.
Muhammadiyah selama ini senantiasa berada dalam posisi gerakan dakwah yang terlibat dalam politik kebangsaan bukan politik kepartaian. Sehingga, tidak mendukung pasangan calon manapun.
“Sekali lagi sikap politik Muhammadiyah adalah netral dan Muhammadiyah tidak akan terlibat dalam dukung-mendukung baik itu pasangan nomor 1 maupun pasangan nomor 2,” tegas dia.
Meski secara kelembagaan netral, Abdul mengimbau seluruh umat untuk tetap berpartisipasi aktif dalam proses politik yang ada sesuai dengan pedoman kehidupan Islami.
“Netral bukan berarti tidak menentukan pilihan. Muhammadiyah hendaknya bisa menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang kritis yang cerdas dan menggunakan hak politiknya untuk kepentingan bangsa,” ucapnya.