Merdeka.com – PDIP disorot lantaran melaporkan dana kampanye Rp 105 miliar. Dana itu disebut baru berasal dari caleg yang berjumlah 569 orang dari DPP PDIP.
Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, mengatakan, tak mau ambil pusing dengan komentar dan opini di dunia maya atau dari pihak yang mengkritisi besarnya dana tersebut. Menurut dia, ini hanya bagian dari niat partainya untuk transparan.
“Yang penting bagi PDIP nawaitu, niatnya. Niat kita untuk melakukan transparansi keuangan partai dengan melaporkan rekening partai ke KPU RI. Dan mudah-mudahan apa yang kami lakukan bisa ditiru oleh partai lain. Sehingga kita menciptakan pemilu yang bersih,” kata Basarah di Jakarta, Selasa (25/9).
Dia menuturkan, dengan hal ini diharapkan bisa melahirkan legislator yang bersih. Dan perlahan tentu menghapuskan perilaku korup.
“Dari situ kita harapkan lahir para legislator yang bersih, kredibel. Sehingga kita secara perlahan tapi pasti dapat menghapuskan penyakit korupsi yang saat ini menggejala di Republik ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, politisi Gerindra, Fadli Zon meminta mewaspadai proses kampanye Pilpres ini terhadap petahana. Sebab petahana rentan menyalahgunakan kewenangannya terhadap instansi pemerintah. Contohnya aparat dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Aparat menjadi tidak netral atau berpihak pada kepentingan kekuasaan, menggunakan instrumen birokrasi atau BUMN atau instrumen-instrumen lain. Ini yang saya kira harus diwaspadai itu adalah petahana. Apakah dia melakukan abuse of power atau tidak dengan kekuasaannya itu dalam pilpres,” tuturnya.