Dalam serangkaian demonstrasi di Hong Kong, beberapa aktivis tampil menonjol. Mereka tampil seperti pemimpin sekaligus juru bicara para demonstran.
Umumnya semua aktivis tersebut merupakan alumnus dari Gerakan Payung pada 2014 silam, dan muda usia. Kini mereka kembali hadir dengan aktif mengorganisasi massa dan terlibat secara langsung dalam protes meno;aj Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi yang telah berkembang menjadi tuntutan agar Hong Kong mengadakan pemilihan umum. Berikut daftar aktivis pro-demokrasi:
Joshua Wong
Joshua Wong adalah pemimpin kunci dalam demonstrasi berdarah pada 2014. Hong Kong sempat lumpuh selama 70 hari. Aksi itu kini dikenal sebagai “Umbrella Movement“.
Wong (22 tahun) pernah dipenjara selama dua bulan karena keterlibatannya dalam demo Umbrella Movement, dan menghadapi tuntutan hukum karena mengorganisasi gerakan yang melanggar hukum. Dia adalah salah satu pendiri kelompok politik Demosistō. Netflix pernah membuat film dokumenter tentang Wong berjudul Joshua: Teenager vs Superpower.
Agnes Chow
Agnes Chow, seperti halnya Wong, adalah mantan pemimpin Umbrella Movement pada 2014. Merupakan bagian dari kelompok politik Demosistō, dan pernah ditangkap dengan tuduhan “menghasut orang lain untuk berpartisipasi dalam gerakan yang tidak sah” serta “secara sadar berpartisipasi dalam gerakan yang tidak sah” selama protes di luar markas polisi pada 21 Juni.
Chow diblokir dari mencalonkan diri untuk jabatan politik di Hong Kong pada tahun 2018 karena manifesto pro-demokrasi partainya. Dia telah meninggalkan kewarganegaraan Inggrisnya, sebagai persyaratan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan serta menunda studi. Pernah bergabung dengan demonstrasi menentang rencana pemerintah untuk memperkenalkan “pendidikan moral dan nasional” pada 2012.
Andy Chan
Andy Chan adalah Kepala Partai Nasional Hong Kong. Mulai dibanjiri perhatian internasional setelah pada September tahun lalu partainya dilarang oleh otoritas keamanan kota karena menyerukan kemerdekaan bagi Hong Kong dari daratan Tiongkok. Pihak keamanan Hong Kong mengatakan partai Andy Chan merupakan ancaman bagi keamanan nasional.
Davin wong
Davin Wong merupakan pemimpin serikat mahasiswa di Universitas Hong Kong (HKU). Ia melarikan diri dari kota Hong Kong karena khawatir akan keselamatan hidupnya. Kepada dewan pemerintahan universitas, ia mengatakan telah melakukan “perjalanan satu arah”.
Dia baru-baru ini terlibat mengorganisir aksi boikot mahasiswa sebagai bagian dari protes antiekstradisi yang telah mencengkeram kota sejak awal Juni.
Isaac Cheng
Isaac Cheng adalah wakil ketua Demosisto, mengklaim juga diserang oleh tiga orang tak dikenal di dekat rumahnya di kota New Wilayah Tai Wai. Isaac Cheng diketahui adalah rekan dan teman dekat Davin Wong.
Brian Leung
Brian Leung adalah mahasiswa pascasarjana ilmu politik, satu-satunya pengunjuk rasa yang membuka topeng selama protes pemerintah Cina di Gedung Dewan Legislatif (LegCo), 1 Juli lalu. Leung secara terbuka mengakui bahwa vandalisme dan kekerasan yang sengaja dilakukan kelompok prodemokrasi adalah bentuk ekspresi rasa frustrasi.
Rick Hui
Rick Hui (31 tahun) adalah anggota Dewan Distrik Sha Tin. Rick Hui Yui-yu ditangkap di Kwun Tong atas dugaan menghalangi polisi dalam melaksanakan tugas meredakan bentrokan di pusat perbelanjaan Plaza New Town Plaza di Sha Tin, 14 Juli.
Ivan Lam Long-yin
Ivan Lam yang juga merupakan rekan Rick Hui dituduh menghasut orang lain untuk mengambil bagian dalam gerakan yang tidak sah. Dia dikatakan berada di luar kota dan sengaja tidak muncul di hadapan pengadilan.
Denis Ho
Denis Ho adalah aktris Hong Kong yang juga aktivis prodemokrasi dan hak asasi manusia. Ho telah dimasukkan dalam daftar hitam oleh pemerintah Tiongkok karena partisipasinya yang aktif dalam Umbrella Movement 2014.
Pada 2014, Ho menegaskan sikapnya ketika polisi menembakkan gas air mata dalam upaya membubarkan ribuan demonstran prodemokrasi. Dia kini menjadi salah satu pendukung gerakan prodemokrasi yang paling blak-blakan.
Nathan Law
Nathan Law Kwun-chung (lahir 13 Juli 1993) adalah politisi dan aktivis dari Hong Kong. Sebagai mantan pemimpin mahasiswa, ia pernah menjadi ketua Dewan Perwakilan Serikat Mahasiswa Universitas Lingnan (LUSU), penjabat presiden LUSU, dan sekretaris jenderal Federasi Mahasiswa Hong Kong (HKFS).
Salah satu pemimpin Umbrella Movement 2014, pendiri dan mantan ketua Demosistō, sebuah partai politik baru yang berasal dari protes 2014. Law aktif dalam aktivitas mahasiswa dan berpartisipasi dalam pemogokan Hong Kong pada 2013.
Selama protes Umbrella Movement, ia merupakan salah satu dari lima perwakilan yang terlibat dalam orasi, Oktober 2014. Ia tampil dalam debat terbuka di televisi “melawan” perwakilan pemerintah yang dipimpin oleh Sekretaris Kepala Administrasi Carrie Lam Cheng Yuet-ngor dengan Sekretaris Jenderal HKFS Alex Chow Yong-kang, Wakil Sekretaris Lester Shum, Sekretaris Jenderal Eason Chung, dan anggota komite lainnya Yvonne Leung pada.
Demonstrasi yang telah berlangsung selama empat bulan di Hong Kong, belum juga menemui jalan terang akibat tuntutan demonstran yang melenceng dari tuntutan awal, yaitu pencabutan RUU Ekstradisi. Setelah pemerintah Hong Kong mengambil langkah dengan mendengarkan aspirasi demonstran, alih-alih memulai rekonsiliasi serta membangun kembali Hong Kong yang tengah terpuruk, demonstran malah menuntut diadakannya pemilihan umum dan meminta agar Hong Kong merdeka dari Cina.